Ziarek Prodiakon Menuju Tritis-Sadranan
JagoKomSos.Org – Kamis, 29 Juni 2023, Tim Pelayanan Prodiakon Paroki Santo Yusup Ambarawa mengadakan kegiatan yang bertajuk Ziarek Prodiakon Menuju Tritis-Sadranan di Wonosari, Yogyakarta.
Tak kurang dari 100 peserta yang sebagian besar adalah Prodiakon turut dalam kegiatan ini. Rombongan terbagi dalam 2 bus besar yang diberangkatkan tepat pukul 05.30 dari pelataran Gereja Jago.

“Perjalanan kali ini lebih dari sekedar ziarah menuju Gua Maria Tritis di Wonosari, namun juga rekreasi ataupun wisata menuju Pantai Sadranan dan HeHa Sky View. Semoga perjalanan ini lebih mendewasakan iman, lebih menyegarkan serta meningkatkan pelayanan kita bersama.” demikian doa pembuka yang disampaikan oleh Bapak Samsu selaku panitia sekaligus koordinator Prodiakon.
Disambut terbitnya mentari pagi, 2 bus yang membawa rombongan Ziarek Prodiakon ini meluncur melintasi tol Bawen-Kartasura.
Setelah istirahat sejenak di SPBU Cawas, Klaten, rombongan langsung disambut dengan hamparan pepohonan jati dan jalanan berkelok hingga tiba di Gua Maria Tritis.
“Agenda Prodiakon ini telah direncanakan sejak jauh hari. Selain berziarah, rekreasi ke pantai Sadranan dan HeHa Sky View ini sekaligus untuk melepas penat dari rutinitas kami. Semoga setelah fresh, kami dapat lebih bersemangat dalam melayani nantinya.” sambung Pak Kastriyono selaku panitia.
Hening Di Ujung Sunyi
Bukan Prodiakon jika wisata sekalipun tidak dilandasi dengan doa dan pujian. Tepat pukul 9.30, rombongan Prodiakon sampai di pelataran parkir Gua Maria Tritis.

Agenda pertama yaitu jalan salib panjang yang melintasi perbukitan kapur. Jaraknya terbilang lumayan jauh. Beruntung mentari agak malu menampakkan wujudnya. Langit sedikit berawan. Rintik hujan juga sesekali turun, membuat beberapa peserta sedikit cemas. Beberapa sampai mengenakan mantol maupun payung.

Semilir angin di perbukitan kapur yang ditumbuhi pohon-pohon jati sepanjang rute jalan salib menuju Gua Maria Tritis cukup menyegarkan tubuh.

Rombongan dibagi menjadi 2 kelompok besar dan berjalan menyusuri kelokan demi kelokan, tanjakan demi turunan sepanjang Jalan Salib menuju Gua Maria Tritis yang masih asri dengan stalaktit maupun stalakmitnya.

“Sungguh sebuah pengalaman iman yang cukup berarti bagi kami. Lewat jalan salib ini, kita diajak untuk merenungkan kembali Via Dolorosa, jalan menuju kematian Tuhan kita. Sekalipun jauh dari kata persis, lewat jalan salib ini kita seperti diingatkan betapa masalah, duka dan air mata kita tak ada apa-apanya dibanding dera derita yang dialami Tuhan sendiri.” renung Fransiskus Suprihadi, salah satu peserta yang merupakan Prodiakon asal Lingkungan Aloysius, Wilayah Bethlehem.
Gema Dari Dalam Gua
Sesampainya di pelataran Gua Maria Tritis, rombongan Prodiakon melanjutkan agenda ziarah dengan Perayaan Ekaristi.
Pelataran Gua Maria Tritis yang terbilang cukup luas, keheningan di sudut terpencil dan perbukitan kapur, menyuguhkan keheningan yang begitu sunyi.
Syahdu dan khusyuk. Demikian kesan yang pertama kali tertangkap saat memasuki mulut gua. Begitu sunyi, begitu hening, hingga tetesan air dari langit-langit gua sekalipun dapat didengar.

Rekreasi Sembari Menyegarkan Diri
Selepas Misa, rombongan Ziarek Prodiakon melanjutkan agenda menuju Pantai Sadranan yang jaraknya tak cukup jauh dari Gua Maria Tritis.
Udara lembab di Pantai Sadranan menyambut kehadiran rombonga Ziarek Prodiakon dari Paroki Santo Yusup Ambarawa.
Angin yang bertiup lumayan kencang, serta pesona gulungan ombak Pantai Selatan cukup membuat betah para peserta.
Rasanya masih kurang puas, namun agenda berikutnya telah menunggu. Rombongan langsung bertolak menuju destinasi berikutnya, yaitu HeHa Sky View.
Setelah berfoto bersama, rombongan tersebar sambil menikmati pesona senja di bumi Yogyakarta. Cuaca yang cerah begitu mendukung eloknya pemandangan terbenamnya Sang Surya dari spot-spot di HeHa Sky View. Kerdap-kelip lampu-lampu kota di kejauhan semakin menyemarakkan pesona Kota Yogyakarta.

Kota 1001 Cerita
Lagi-lagi rasanya masih belum puas untuk menikmati suasana senja di Yogyakarta. Namun apa mau dikata, Sang Waktu memaksa kami untuk mengakhiri perjalanan ini.
Setelah makan malam dan mampir di Pusat Oleh-Oleh, rombongan langsung bertolak pulang menuju Ambarawa.
“Yogyakarta memang istimewa. Yogyakarta ibarat Kota 1001 Cerita. Begitu banyak yang bisa kita kunjungi di sana. Begitu banyak yang bisa kita petik di sana. Berharap suatu saat kelak akan dapat kembali dan menciptakan nostalgi di sana.” tutup Deby, salah satu anggota KomSos Jago yang turut dalam rombongan, sekaligus meliput dan mengabadikan momen ziarek kali ini. (dp)

Baca juga : Ziarah Wisata Kaliori Paguyuban Yohakim-Anna
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org
Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
putan : Lucia Revina Debi Chillanova
Fotografer : Arcadius Widiatmoko