Mengikuti Teladan Kristus Dalam Kerendahan Hati
“Dengan mengikuti teladan Kristus dalam kerendahan hati, kita belajar bahwa kekuatan sejati terwujud dalam pelayanan yang tulus dan kasih yang tanpa batas.”

Kamis Putih adalah perayaan yang memperingati perjamuan terakhir Yesus bersama para murid-Nya sebelum Ia menjalani sengsara dan wafat di kayu salib. Sebagaimana tradisi di tahun-tahun sebelumnya, perayaan Ekaristi Kamis Putih tahun ini diadakan dalam dua kali misa untuk mengakomodasi jumlah umat yang sangat besar. Lebih dari 4000 umat dengan penuh sukacita menghadiri kedua misa tersebut, memenuhi gereja dan area sekitarnya. Suasana terasa khusyuk dan penuh penghayatan, seiring denting kidung pujian yang mengiringi seluruh rangkaian liturgi. Sesuai dengan makna Kamis Putih yang menonjolkan kemurnian dan kesucian, mayoritas umat hadir mengenakan busana berwarna putih, menciptakan pemandangan lautan putih yang indah dan menyentuh hati. Perayaan ini juga dimeriahkan dengan ritual pembasuhan kaki, yang mengingatkan umat akan pesan Yesus tentang kerendahan hati dan pelayanan tanpa pamrih.

Dalam perayaan Kamis Putih ini juga diadakan upacara pembasuhan kaki yang diwakili oleh 12 umat dari berbagai Wilayah yang ada diparoki St. Yusup Ambarawa. Pembasuhan kaki sama seperti yang pernah dilakukan oleh Yesus sendiri terhadap murid-muridnya adalah teladan bagi kita untuk saling melayani, hal ini dilakukan Yesus sebagai wujud kasih kepada umatNya. Kamis putih momen refleksi mendalam bagi umat Kristiani untuk mengenang ekaristi, meneladani pelayanan Yesus dan merenungkan penderitaannya.

Pada penghujung misa, suasana menjadi semakin khusyuk saat dilangsungkan Pentahtaan Sakramen Mahakudus. Prosesi sakral ini diawali dengan arak-arakan yang dipimpin oleh para misdinar, lektor, prodiakon, dan Romo yang dengan penuh hormat membawa sibori berisi Sakramen Mahakudus. Dengan iringan lagu-lagu adorasi yang menggetarkan hati, arak-arakan bergerak perlahan melewati aula utama, menuju selasar barat gereja yang telah dipersiapkan khusus sebagai tempat Pentahtaan. Setelah Sakramen Mahakudus ditahtakan, umat diajak melanjutkan doa dalam suasana hening melalui Tuguran, menjaga dan menemani Yesus dalam keheningan malam, sebagai ungkapan iman dan kasih yang mendalam.
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari GerejaJago.Org
Dapatkan Informasi secara update, cepat, dan resmi dengan bergabung ke Whatsapp Channel “Gereja Santo Yusup Ambarawa”, caranya klik link s.id/WAChannel kemudian ikuti / follow.