WARTA IMAM

Yohanes Pembaptis Datang

Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya.

Renungan Harian Katolik, Selasa 14 Desember 2021, Hari Biasa Pekan III Adven, Peringatan Wajib Santo Yohanes dari Salib, Warna Liturgi Putih.

Bacaan Pertama : Zefanya 3:1-2.9-13

Mazmur Tanggapan : Mazmur 34:2-3.6-7.17-18.19.23

Bacaan Injil : Matius 21:28-32

Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini’. Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa’. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau’. Tetapi kemudian ia menyesal lau pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?”

Jawab mereka, “Yang kedua.”

Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya.”

Baca juga : Pembaptisan Yohanes

RENUNGAN

Perumpamaan ini disampaikan oleh Yesus untuk menggambarkan tanggapan bertentangan dari golongan yang tersisih secara religius dan para pemimpin mereka terhadap pelayanan Yohanes, yang merupakan persiapan bagi pelayanan Yesus sendiri.

Dalam perumpamaan ini, anak yang kedua (lih. Mat 21:30) yang semula mengatakan aku tidak mau tetapi kemudian menyesal (bertobat) dan pergi juga, menggambarkan pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal, golongan tersisih secara religius yang akhirnya menerima amanat Yohanes.

Sedangkan anak sulung (lih. Mat 21:28-29), yang mengatakan aku pergi tetapi tidak pergi, menggambarkan para pemimpin agama yang semula memberikan semacam persetujuan secara angkuh kepada Yohanes.

Perumpamaan merupakan salah satu ke-khas-an dari Injil Matius. Dimana para penulis Injil yang lain tidak menuliskan perumpamaan ini. Yesus menyampaikan ilustrasi ini untuk menyatakan betapa pentingnya berbuat apa yang baik dari pada sekedar mengatakan apa yang baik.

Matius tidak memberikan penjelasan apakah perumpamaan ini langsung Tuhan Yesus katakan untuk merespon pertanyaan imam-imam kepala dan tua-tua tentang sumber otoritas atau ada jeda waktu di antaranya.

Meskipun tidak ada indikasi waktu yang sangat berdekatan, namun Matius menempatkannya secara kronologis tepat setelah perdebatan mengenai otoritas dan menyebutkan nama Yohanes dalam penjelasan perumpamaan ini.

Jadi perumpamaan ini masih bisa dimengerti untuk memberikan jawaban kelanjutan mengenai ketidakpercayaan para pemuka agama kepada Yohanes Pembaptis dan Yesus.

Yesus awalnya memang menyampaikan kabar baik lebih dulu kepada para imam, orang Farisi, dan ahli Taurat, karena merekalah sebenarnya yang lebih mengerti tentang Kitab Suci. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan ajaran Yesus, justru para pemungut cukai, perempuan sundal, dan orang berdosa lainnyalah yang mau mendengarkan ajaran Yesus.

Maka, dengan tegas Yesus berkata bahwa “sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (lih. Mat 21:32).

Karena Allah Bapa telah mengutus para nabiNya dan yang terakhir adalah nabi Yohanes Pembaptis kepada orang Farisi dan ahli Taurat, tetapi justru para pemungut cukai dan perempuan sundallah yang percaya kepadanya. Walaupun orang Farisi dan ahli Taurat melihat, namun mereka tidak percaya.

Bukan hanya sekedar mendengarkan firman Tuhan, tetapi yang terpenting dari semuanya adalah melakukan kebenaran dari firman tersebut. Pesan ini menjadi semakin kuat karena Matius tidak menyebutkan apa yang harus dikerjakan oleh si sulung dan si bungsu di kebun anggur.

Orang-orang berdosa yang percaya kepada pemberitaan Yohanes Pembaptis dan Yesus sudah menunjukkan buah-buah yang nyata bahwa mereka telah bertobat dan mulai hidup dengan benar. Orang-orang yang dulunya digolongkan sebagai orang-orang berdosa sekarang ini sudah masuk dalam proses pembelajaran mengenal Allah dan hidup melakukan kehendak-kehendakNya.

DOA

Allah Bapa Yang Mahamurah hati, Engkau telah menjadikan kami ciptaan baru dengan perantaraan Putra-Mu terkasih. Ingatlah akan karya belas kasih-Mu dan bersihkanlah kami dari pengaruh manusia lama, sebab kami menantikan kedatangan manusia baru, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org

Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jago Komsos

Tim Pelayanan Komunikasi Sosial Paroki St. Yusup Ambarawa