WARTA IMAM

Rendah Hati Membawa Pengampunan

Inspirasi Injil Hari ini: Lukas 15:1-3.11-32

Kisah dalam bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang dua orang anak: sulung dan bungsu. Karakter bungsu adalah yang paling menarik perhatian. Ia meminta warisan dan berfoya-foya, sementara si sulung hidup baik bersama bapanya. Si bungsu kemudian kehabisan harta dan pulang. Bapa ternyata mau untuk mengampuni si bungsu, sementara si sulung justru marah melihat sikap bapanya.

Anugerah terbesar yang patut disyukuri sebagai orang kristiani adalah pengampunan dari Allah. Pengampunan ini tak ternilai harganya dan seberapa banyak kekayaan yang dimiliki tidak akan pernah menggantikannya. Termasuk saat ini, umat kristiani dapat merayakan tahun yubileum. Waktu penuh rahmat yang tidak bisa terjadi setiap tahun. Tahun yubileum menjadi waktu sakral dimana kasih Allah yang mengampuni dapat dirasakan oleh semua umat kristiani. Meskipun manusia penuh dosa, toh Allah tetap mau untuk merangkul dan mengampuni.

Ternyata, ada sikap yang harus dibangun agar bisa merasakan anugerah pengampunan dari Allah. Bukan berarti suka berfoya-foya seperti si bungsu, tetapi mau untuk “pulang” dan “mengaku” dengan rendah hati. Tidak seperti si sulung yang meskipun tetap hidup bersama bapa tetapi hatinya angkuh! Allah akan luluh terhadap mereka yang memiliki sikap rendah hati. Dalam sikap rendah hati dan penyesalan, pengampunan akan memiliki daya.