Menjadi Pribadi Yang Damai
Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!
Renungan Harian Katolik, Kamis 18 November 2021, Pekan Biasa XXXIII, Warna Liturgi Hijau.
Bacaan Pertama : 1 Makabe 2:15-29
Mazmur Tanggapan : Mazmur 50:1-2,5-6,14-15
Bacaan Injil : Lukas 19:41-44
Pada waktu itu ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan.

RENUNGAN
Perikop ini mungkin sudah biasa bagi banyak orang tapi tetap menarik, karena menunjukkan betapa besar kasih Yesus pada manusia. Di Injil, tercatat Yesus menangis hanya dua kali, yakni ketika Lazarus yang dikasihi-Nya meninggal dan Yesus tidak sanggup melihat airmata kesedihan Maria dan Martha serta semua orang yang mengasihi Lazarus. Dalam perikop hari ini, Yesus menangis bukan karena di Yerusalemlah puncak dari semua misinya yakni kematian-Nya. Yesus menangis karena kedegilan hati mereka yang mendiami Yerusalem.
Yerusalem yang berarti kota damai sejahtera, tapi apakah sungguh-sungguh menjadi kediaman yang menawarkan damai sejahtera bagi manusia yang mendiaminya? Ataukah orang-orang yang mendiami kota Yerusalem sendiri yang tidak mampu menciptakan damai sejahtera karena mereka di penuhi dengan kejahatan?
Hal inilah yang ditangisi Yesus, yakni mereka yang buta dan tuli akan kehadiran Allah yang nyata dalam diri Yesus, yakni manusia yang mengisi hatinya dengan berbagai macam hal jahat. Yesus menangisi kedegilan hati manusia, namun apakah manusia sendiri menyadari kasih yang besar ini?
Manusia seringkali sibuk dengan diri sendiri, sibuk dengan gadgetnya, sibuk dengan bisnisnya, sibuk dengan pekerjaannya, ya manusia selalu sibuk dengan banyak hal, hingga rahmat Allah kadang berlalu tanpa disadari, dan ketika manusia berada di titik lemahnya, mereka mengatakan Tuhan tidak mencintainya, dan manusia menangis!
“Alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!”
Lalu bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita sudah menjadi pribadi yang damai sejahtera?
Menjadi pribadi yang damai itu tidak mudah karena hati harus senantiasa terarah pada Allah sumber Damai Sejahtera. Menjadi pribadi yang damai, bukanlah pekerjaan yang mudah karena kemanusiaan kita yang kadang menyeret kita untuk menjauhi kasih Allah, yakni melalui pikiran negatif, iri, dengki, balas dendam, nafsu, kuasa, dan banyak hal lainnya yang bila di biarkan akan merusak, bukan hanya damai sejahtera manusia itu sendiri tetapi juga orang-orang di sekelilingnya.
Damai sejahtera yang berasal dari Allah, dapat kita terima melalui kesatuan yang intim melalui ekaristi, doa, membaca, merenungkan Kitab Suci dan melaksanakannya. Damai sejahtera yang kita miliki bukan untuk diri kita tapi kita harus membaginya dengan sesama kita. Damai yang dimulai dari diri sendiri, lalu kita bagi dengan mereka yang dekat dengan kita, yakni keluarga kita sendiri, dengan demikian keluarga kita pun mampu menjadi pembawa damai dimanapun mereka berada.
Baca juga : Setia Pada Perkara Kecil
DOA
Allah Bapa kami di surga, perkenankanlah kami menemukan apa yang dapat mendatangkan kedamaian. Semoga kami semua patuh setia akan sabda Putra-Mu yang menjadi cahaya di dalam perjalanan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org
Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS”, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join.
Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.