Jadilah Engkau Tahir
Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku dan jawabnya : Aku mau, jadilah engkau tahir.
Renungan Harian Katolik, Kamis 13 Januari 2022, Pekan Biasa I (Hijau).
Santo Hilarius, Usk. PujG
Bacaan I : 1Sam. 4:1-11
Mazmur : 44:10-11.14-15.24-25
Bacaan Injil : Injil Markus 1:40-45
Sekali peristiwa, seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
RENUNGAN
Kisah yang cukup tragis, kita dengar dalam bacaan pertama hari ini (1 Sam. 4:1-11). Bangsa Israel dikalahkan oleh orang Filistin dan tabut perjanjian dirampas. Walaupun awalnya mereka sangat berani dan musuh sempat gentar, tetapi hasilnya orang Israel terpukul mundur.
Kita sering merasa kuat dan berani, dan mungkin orang yang melawan kita pun gentar. Akan tetapi, hasil akhirnya mungkin kita kandas. Ingat, dalam arti tertentu,hidup ini sebuah perang. Kita boleh kalah dalam salah satu pertempuran tetapi kita tidak boleh kalah dalam keseluruhan perang.
Allah mungkin tidak menyertai kita dalam setiap pertempuran dengan cara seperti yang kita harapkan, tetapi Ia pasti akan menyertai kita dengan cara-Nya, sehingga kita memenangkan perang. Kita pasti akan menang dalam perang ini. Setiap kita mempunyai “musuh” yang harus dikalahkan: kemiskinan, penyakit, iblis, kebencian, kekerasan, ketidakadilan, dll.
Dalam bacaan Injil hari ini (Mrk 1:40-45), si kusta berjuang dan “berperang” melawan kusta. Tuhan bersamanya. Dia menang dalam perjuangannya itu. Dia sembuh.
Tak ada perjuangan sia-sia dalam nama Tuhan. Bersama Tuhan berarti kita tulus, kita berjuang mengalahkan dosa yang ada dalam hidup kita. Setelahnya berbagai jalan dan kekuatan dianugerahkan kepada kita.
DOA
Ya Tuhan, kuatkan kami untuk dapat memerangi dosa, musuh yang selalu menyerang kami setiap saat. Selimutilah kami dengan kuat kuasa-Mu. Amin.
Baca juga : Untuk Itu Aku Datang
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org
Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.