Putus Asa
“Jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” (Ibrani 12:3)
Demi Tuhan kita terus berusaha. Janganlah menganggap diri kita gagal hanya karena kita merasa demikian. Kita harus berani dan mengikuti Tuhan karena Tuhan telah mengalahkan dunia. Dengan pertolongan Tuhan, kita akan memenangkan pertempuran sehari-hari untuk surga.
Kecenderungan untuk menyerah ada dalam diri setiap orang. Untuk mengatasi hal ini, Allah memberi kita keutamaan pengharapan.

Mengapa putus asa?
Tidak ada pun yang hilang hanya karena kita merasa seperti itu. Tuhan menginginkan kita berharap pada rahmat-Nya dan percaya pada kasih-Nya.
Godaan mungkin datang dan pergi; mungkin juga diam berjam-jam dan berhari-hari, tetapi kehendak kitalah yang memutuskan apa yang sungguh-sungguh kita inginkan dan siapa kita di mata Tuhan.
Memahami Godaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Godaan sering kali muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari keinginan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik hingga dorongan untuk menjauh dari jalan yang benar. Dalam konteks spiritual, godaan bisa menjadi ujian yang menguji kekuatan iman dan komitmen kita. Penting untuk menyadari bahwa setiap orang pasti menghadapi godaan, dan cara kita meresponsnya akan membentuk karakter dan identitas kita.
Kekuatan Kehendak dalam Menghadapi Godaan
Kehendak adalah kekuatan yang diberikan Tuhan kepada kita untuk memilih jalan hidup kita. Dalam menghadapi godaan, kita memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan kita. Dengan mengandalkan kehendak yang kuat, kita dapat menolak godaan yang merugikan dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang benar.
Siapa Kita di Mata Tuhan?
Identitas kita di mata Tuhan tidak ditentukan oleh godaan yang kita hadapi, tetapi oleh keputusan yang kita buat dalam menghadapi godaan tersebut. Ketika kita memilih untuk mengikuti jalan yang benar, kita menunjukkan komitmen kita kepada Tuhan dan memperkuat hubungan kita dengan-Nya. Setiap pilihan yang kita buat mencerminkan siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita ingin dilihat oleh Tuhan.
Doa:
“Tuhan, aku ingin menaati hukum-Mu dan mengikuti kehendak-Mu dalam segala hal. Bila aku terjatuh di saat lemah, jangan biarkan aku putus asa. Aku berharap pula pada rahmat-Mu. Aku percaya kepada kebaikan dan cinta-Mu. Bagaimanapun buruknya aku, kebaikan-Mu cukup besar untuk mengampuni aku. Berilah aku hikmah dan kekuatan untuk membenci semua dosa di masa datang. Aku tidak akan putus asa dan berkecil hati oleh karena kesalahan-kesalahanku. Bantulah aku untuk berjuang dalam pertempuran keseharian yang jujur melawan semua dosa. Amin.
Baca juga :
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari GerejaJago.Org
Dapatkan Informasi secara update, cepat, dan resmi dengan bergabung ke Whatsapp Channel “Gereja Santo Yusup Ambarawa”, caranya klik link s.id/WAChannel kemudian ikuti / follow.