Meluangkan Berdoa dalam Kesibukan
Inspirasi Injil hari ini: Lukas 5:27-31
Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang perjumpaan Yesus dengan seorang Lewi. Pada zaman Yesus, pemungut cukai kerap kali dibenci karena dianggap mendukung penjajah Romawi yang memeras bangsa Israel. Mereka menjadi dikucilkan dan dianggap tidak mendukung bangsa sendiri. Pembaca tidak tahu siapa nama seorang Lewi itu sampai akhir cerita. Pembaca hanya tahu bagaimana sikapnya ketika mendengar ajakan dari Yesus. Orang itu awalnya duduk yang barangkali sedang melaksanakan tugasnya. Duduk juga menjadi tanda bahwa ia sedang fokus dengan pekerjaan dan tidak membiarkan hal-hal lain mengganggu pekerjaannya. Setelah Yesus datang dan memanggilnya, ia langsung berdiri dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus. Sikapnya telah berubah ketika mendengar ajakan Yesus.
Perubahan sikap itu dapat menunjukkan bagaimana kepribadian seroang Lewi itu. Ia sigap dan siap dalam menanggapi ajakan Yesus, bahkan ketika di tengah kesibukannya bekerja. Seringkali ketika bekerja, kita menjadi abai dalam mendengar panggilan Tuhan. Kita lebih sering mementingkan pekerjaan dan melewatkan jam-jam doa. Bahkan jam-jam doa dianggap menjadi penghambat pekerjaan karena merasa diri sibuk.
Maka mari kita meneladan Seorang Lewi itu dengan tetap meluangkan waktu untuk berdoa di tengah kesibukan. Doa memang bukan tindakan pokok dalam menyelesaikan pekerjaan. Akan tetapi, doa menjadi kesempatan untuk memanggil Allah dalam seluruh pekerjaan yang dilakukan
Baca juga : Puasa yang Sejati